[Ukhuwah]
Izzuddin Al-Qassam,
Namanya
Abadi dan Selalu Terkenang
Brigade
al-Qassam, adalah sekelompok pasukan jihat di tanah Palestina, yang berjuang
melawan penindasan yang dilakukan oleh kaum zionis Israel. Al-Qassam nama ini
diambil dari seorang tokoh, Izzudin al-Qassam. Seorang ulama’ dan juga pejuang.
Syaikh
Izzuddin al-Qassam dilahirkan di Jabalah, Suriah, 19 November 1882. Nama
lengkapnya Muhammad Izzuddin bin Abdul Qadir bin Musthafa bin Yusuf bin
Muhammad al-Qassam. Dari sisi bahasa, Izzuddin artinya kemuliaan, kebanggaan
atau harga diri agama (Islam). Sedangkan al-Qasam mempunyai makna keseriusan,
sumpah, orang yang mengikat sumpah. Izzuddin al-Qassam dapat diartikan sebagai
orang yang bersumpah untuk menjaga kemuliaan Islam.
Izzuddin
al-Qassam kecil tumbuh dan berkembang di tengah keluarga yang taat dan
berpegang teguh terhadap ajaran Islam. Pada masa mudanya, saat
berumur sekitar 14 tahun, ayahnya mengirimkan Izzuddin ke negeri tetangga,
Mesir untuk belajar di Universitas al-Azhar Kairo. Waktu itu, belajar di
al-Azhar Mesir masih berbentuk talaqqi’ di masjid, yakni
belajar ilmu agama Islam secara langsung kepada guru yang mempunyai keilmuan
Islam. Izzuddin muda banyak menimba ilmu dari beberapa ulama berpengaruh pada
masanya. Antara lain, ia banyak menimba ilmu dan ide-ide pembaharuan yang
dilontarkan oleh Syaikh Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad ‘Abduh dan Abdurrahman
Al-Kawakibi.
“Inilah jihad,
menang atau mati syahid!” begitulah Syi’ar yang dikumandangkan bersama
mujahidin Haifa, Palestina ketika melawan penjajahan Inggris, sekutu Yahudi. Izzudin
melancarkan pergerakan bawah tanah dan rahasia yang tak terendus oleh musuh,
dan hanya diketahui oleh sahabat-sahabat dan para mujahid yang membantunya.
Namun akhirnya, aktivitas pergerakannya tercium juga oleh penjajah. Pada tanggal
20 November 1935, dalam usia 53 tahun Al-Qassam mati syahid di daerah Jenin
yang kemudian lebih dikenal dengan Jenin Al-Qassam dalam perang melawan Inggris.
Di balik bajunya dijumpai Al-Qur’an, uang senilai 14 junaih, dan
sebuah pistol besar.
Al-Qassam
dikenal luas sebagai pejuang yang semasa hidupnya mencurahkan segenap tenaganya
untuk merangkul kalangan pekerja dan para petani, karena mereka adalah kelompok
yang paling banyak dan siap berkorban di jalan Allah. Para pejuang Palestina
selanjutnya pun menjadikan revolusi yang diawali oleh Syaikh Izzuddin al-Qassam
merupakan revolusi bagi seluruh pemuda Palestina dalam melawan penjajah Inggris
dan Yahudi yang ikut di belakangnya.
Oleh para
tokoh pergerakan Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyyah(HAMAS),
seperti Syekh Ahmad Yassin, Dr Ibrahim al-Muqadama, Syekh Shalah Syahadah, dan
para pionir Hamas lainnya, nama Izzuddin al-Qassam dipilih sebagai nama sayap
militer mereka. Brigade al-Qassam merumuskan setidaknya tiga langkah
perjuangannya, yaitu menumbuhkan semangat jihad kepada kaum Muslimin di
Palestina dan dunia Arab, mempertahankan setiap jengkal tanah kaum Muslimin
Palestina dari pendudukan dan agresi Zionis, dan membebaskan tanah Palestina. (Salamah)