Kamis, 19 Februari 2015

Menonton Barongsai di Tahun Baru Imlek 2566

Menonton Barongsai di Tahun Baru Imlek 2566

Jalan disepanjang jembatan Kaligarang hari itu mendadak macet. Laju kendaraan yang biasanya normal kini merayap. Jalan baru mulai lenggang setelah melewati Sampokong.
Hari itu, kamis (19/02) bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2566 Kuil Sampokong mendadak ramai. Banyak peziarah yang datang untuk berdoa, namun banyak juga wisatawan yang datang untuk menikmati suasana tahun baru imlek.
Sekitar pukul setengah sebelas, saya dan tiga orang kawan saya berhasil masuk di kompleks kuil Sampokong. Setelah berhasil melewati antrian yang panjang tentu saja. Biaya masuk saat itu relatif tidak mahal, karena tidak ada kenaikan harga. Cukup dengan uang Rp. 3000, saya bisa masuk ke Kuil Sampokong. Ketikda berada di dalam, saya melihat nuansa warna merah yang dominan dimana-mana. Komplek Klenteng Sam po Kong terdiri atas sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng).
Menurut cerita, pada awal abad ke-15 Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menyusuri pantai laut Jawa dan sampai pada sebuah semenanjung. Karena ada awak kapal yang sakit, ia memerintahkan mendarat dengan menyusuri sebuah sungai yang sekarang dikenal dengan sungai Kaligarang. Ia mendarat disebuah desa bernama Simongan. Setelah sampai didaratan, ia menemukan sebuah gua batu dan dipergunakan untuk tempat bersemedi dan bersembahyang. Zeng He memutuskan menetap untuk sementara waktu ditempat tersebut. Sedangkan awak kapalnya yang sakit dirawat dan diberi obat dari ramuan dedaunan yang ada disekitar tempat itu.

Setelah ratusan tahun berlalu, pada bulan Oktober 1724 diadakan upacara besar-besaran sekaligus pembangunan kuil sebagai ungkapan terima kasih kepada Sam Po Tay Djien. Dua puluh tahun sebelumnya diberitakan bahwa gua yang dipercaya sebagai tempat semedi Sam Po runtuh disambar petir. Tak berselang lama gua tersebut dibangun kembali dan didalamnya ditempatkan patung Sam Po dengan empat anak buahnya yang didatangkan dari Tiongkok. Pada perayaan tahun 1724 tersebut telah ditambahkan bangunan emperan di depan gua.
Untuk masuk ke kuil utama tempat sembahyang bagi peziarah tidak dikenakan biaya. Namun bagi wisatawan, dikenakan tarif yang menurut saya cukup mahal. Maklum mahasiswa hidup hanya dengan beasiswa. Untuk wisatawan lokal dikenakan harga Rp. 20.000, sedangkan wisatawan mancanegara dikenakan harga Rp. 50.000. jadi, dengan mempertimbangan harga dan isi dompet saya urungkan untuk masuk L
Tak apa meski tak bisa masuk, acara cukup ramai dengan hiburan dari Kusuma Band. Kusuma Band menyanyikan beberapa lagu yang sebenarnya adalah dangdut namun di aransemen menjadi jazz. Lagu-lagu tersebut adalah Begadang, Darah Muda, Yuk, Kita Santai, dan Kedatanganmu Kutunggu. Dengan kostume ala chainis, cukuplah tiga biduan wanita plus satu pria itu menghibur hati. Dan inilah yang kami tunggu-tunggu, Pertunjukan Barongsai. Sekitar pukul 11.20, musik mengalun. Seekor naga kecil berwarna kuning maju ke atas panggung. Beratraksi, berjalan di atas tiang-tiang. Yang paling saya suka adalah ketika mata si Barongsai ini berkedip-kedip, ahh imutnya :D
Pertunjukan Barongsai ini dimainkan oleh anggota dari Perkumpulan Elang Terbang dari Timur. Kelompok ini telah show di berbagai daerah hingga mancanegara. Pernah mengikuti lomba tingkat internasional melawan India, China dll dan menjadi Juara. Hal tersebut merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Hidup Pemuda Indonesia! J
Menurut MC yang sedang memandu acara, katanya sih pengunjung tahun ini lebih banyak daripada tahun kemarin. Dan masih menurut MC juga katanya kalau menonton pertunjukan Barongsai di Tahun Baru Imlek dipercaya dapat mendatangkan berkah. Terlepas dari benar atau tidaknya, saya hanya memohon kepada Allah, semoga Allah meridhoi kami, setiap langkah kami, dan mengbulkan hajat-hajat kami.




Semarang, 19 Februari 2015



0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Follow

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Jejak Sajak Salamah | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com