Rabu, 12 November 2014

Memahami Surah Al-Kautsar Ayat 2

Memahami Surah
            Al-Kautsar Ayat 2

oleh Aimah


Di dalam surah Al-Kautsar ayat 2 Allah berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ.
Artinya: “Maka shalatlah engkau karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”
Menurut sebagian ahli tafsir seperti Ikrimah, Mujahid, Qatadah, ‘Atha`, dan yang lainnya, النَّحْرُ dalam ayat di atas adalah menyembelih hewan kurban. Asy-Syinqithi dalam Adhwa`ul Bayan (3/470) menegaskan: “Tidak samar lagi bahwa …. menyembelih hewan kurban masuk dalam keumuman ayat وَانْحَرْ.” Perintah berkurban dalam Surah Al-Kautsar tersebut juga didukung dengan dalil lain, yaitu dalam surah Al-Hajj ayat 34-35 :
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ اْلأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ. الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلاَةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ.
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.”
Sementara itu, Allah dalam menggandengkan ibadah berkurban dengan ibadah salat yang merupakan rukun Islam kedua. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surah Al-Kautsar menguraikan: “Allah memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu salat dan menyembelih kurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
Beliau mengatakan lagi: “Oleh sebab itulah, Allah menggandengkan keduanya dalam firman-Nya: “Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam’.” (Al-An’am: 162)

Jadi, salat dan menyembelih kurban adalah ibadah paling utama yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih kurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah salat”. 

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Follow

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Jejak Sajak Salamah | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com