Memahami Surah
Al-Kautsar
Ayat 2
oleh Aimah
Di dalam surah Al-Kautsar ayat 2 Allah
berfirman:
فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْ.
Artinya: “Maka shalatlah engkau karena Tuhanmu
dan berkurbanlah.”
Menurut
sebagian ahli tafsir seperti Ikrimah, Mujahid, Qatadah, ‘Atha`, dan yang
lainnya, النَّحْرُ dalam ayat di atas adalah menyembelih hewan kurban. Asy-Syinqithi
dalam Adhwa`ul Bayan (3/470) menegaskan: “Tidak samar lagi bahwa …. menyembelih
hewan kurban masuk dalam keumuman ayat وَانْحَرْ.” Perintah berkurban
dalam Surah Al-Kautsar tersebut juga didukung dengan dalil lain, yaitu dalam surah
Al-Hajj ayat 34-35 :
وَلِكُلِّ
أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ
بَهِيمَةِ اْلأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ
الْمُخْبِتِينَ. الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ
وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلاَةِ وَمِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ.
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami
syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap
binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah
Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah
kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (yaitu)
orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang
yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan
sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami
rezekikan kepada mereka.”
Sementara itu, Allah dalam menggandengkan ibadah berkurban dengan
ibadah salat yang merupakan rukun Islam kedua. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua
surah Al-Kautsar menguraikan: “Allah memerintahkan beliau untuk mengumpulkan
dua ibadah yang agung ini yaitu salat dan menyembelih kurban yang menunjukkan
sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati
kepada Allah, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
Beliau mengatakan lagi: “Oleh sebab itulah, Allah menggandengkan
keduanya dalam firman-Nya: “Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam’.” (Al-An’am: 162)
Jadi, salat dan menyembelih kurban adalah ibadah paling utama yang
dapat mendekatkan diri kepada Allah. Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta
benda yang paling mulia adalah menyembelih kurban, sedangkan ibadah badan yang
paling utama adalah salat”.
0 komentar:
Posting Komentar