Jumat, 23 Juni 2017

Kisah Kelahiran

Pukul 21.30  tepat 23 tahun lalu.  Tangis keras seorang bayi mungil terdengar keras memecah malam. Bayi perempuan yang begitu dinantikan kehadirannya. Putri yang menjadi menyempurna kebahagian keluarga sederhana tersebut. Sempurna sudah, karena kini pasangan itu telah memiliki anak perempuan setelah enam anak sebelumnya berjenis kelamin laki-laki.

Semua orang menyambut gembira kelahirannya. Bapak, Ibu, kakak dan semua kerabatnya. Kehamilan itu sendiri ditempuh penuh resiko, karena si ibu sudah berumur 40 tahun. Untunglah keduanya selamat, bayi lahir dalam keadaan sempurna lagi sehat.
Sejauh yang yang ibu hamil ini alami, bayi ini merupakan bayi yang lahir dengan bobot terberat. Dan pada saat kehamilan, ia telah tercurahi oleh limpahan kasih dan perhatian. Banyak yang mengatakan bahwa pada kehamilan kali ini ia nampak lebih cantik.
Hari itu, ketika ia mulai merasakan tanda-tanda kelahiran si cabang bayi, dukun bayi telah berada di sisinya. Bersiap-siap jika sewaktu-waktu ia akan melahirkan. Tapi rupanya bayi itu tidak mau lahir di tangan dukun. Lama dinanti bayi itu  tak jua mau keluar, padahal rasa nyeri terasa luar biasa.
“Bayinya kalungan usus.”
“Bayinya pasaran dulu.”
Itulah komentar si dukun bayi juga bidan, manakala tak berselang setelah ibu hamil disuntik dan lahirlah bayi yang menggemaskan. Oleh kedua orang tuanya, ia diberi nama “Nur Salamah” yang berarti Cahaya Keselamatan.
Tentu banyak harap serta doa untuk bayi yang berarti cahaya keselamatan itu.
Apakah orang tuanya berharap gadis kecilnya senantiasa dalam cahaya dan keselamatan Allah? Apakah orangtuanya berharap bungsungnya akan menjadi cahaya yang menerangi jalan menuju keselamatan dunia dan akhirat bagi dirinya sendiri juga bagi orang di sekitarnya?
Apapun harap dan doa orang tuanya, tentulah adalah doa yang baik.
23 Juni 2017,  bayi itu telah tumbuh dewasa berumur tepat 23 Tahun. Namun bapak yang gembira dengan kelahirannya tak sempat melihatnya dewasa begitu juga kedua kakaknya yang telah berpulang lebih dulu. Entah apa yang akan mereka katakan saat ini, saat gadis kecil mereka telah tumbuh dewasa.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Follow

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Jejak Sajak Salamah | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com