Kamis, 30 April 2015

Negeri Saba itu adalah Indonesia

Negeri Saba itu adalah Indonesia

Oleh Noor Salamah

Judul Buku      : Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman
Penulis               : K.H. Fahmi Basya
Penerbit            : Zaytuna, Jakarta
Cetakan             : ke-V, September 2013
Tebal                    : VII + 251 Halaman
ISBN                     : 978-620-1835-13-5

Kata Saba’ di dalam Alquran disebut sebanyak tiga kali, dua di antaranya terdapat dalam surah An-Naml ayat 22 dan surah Saba’ ayat 15. Berbicara tentang Negeri Saba’ tentu takkan terlepas dari kisah Nabi Sulaiman as bersama Ratu Bilqis, semut, dan burung Hud-hud. K.H. Fahmi Basya menjelaskan bahwa sesungguhnya kisah Nabi Sulaiman as itu terjadi di Negeri Saba’. Lantas di manakah negeri itu berada? Dalam bukunya yang berjudul Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman, K.H. Fahmi menjelaskan bahwa Negeri Saba’ itu tak lain adalah Indonesia.
Melalui ilmu Matematika Islam, penulis berusaha menjelaskan mengapa Indonesia disebut sebagai Negeri Saba’. Sebuah negeri yang digambarkan dalam Alquran sebagai negeri yang Baldatun Toyyibatun. Ada 40 bukti eksak yang menandakan bahwa  Indonesia adalah Negeri Saba’.  Ke-40 bukti itu di antaranya adalah ditemukannya sebuah plat emas dalam kolam di Istana Ratu Boko bertuliskan nama Tuhan yang Maha Tinggi.
Sesuai firman Allah Surah An-Naml ayat 30.  Banyak orang menyangka bahwa patung-patung di Borobudur dibuat dengan cara dipahat. Anggapan ini dibantah oleh penulis. Menurutnya patung-patung itu dibuat dengan cara dibentuk seperti halnya membentuk mentega. Ini terbukti dengan adanya beberapa relief rambut diplintir, patung dengan jenggot terulur, mayang terurai serta batu gangsing. Dan yang menarik ada sebuah relief yang menggambar seorang wanita sedang menyingsingkan kain, karena ia mengira ia berjalan di atas air.
Cerita ini serupa dengan apa yang Allah firmankan dalam Surah An-Naml ayat 44.  Di dekat daerah Candi Borobudur terdapat sebuah daerah bernama Wonosobo yang dalam bahasa Jawa Kawi artinya Hutan Saba. Bukti lain, adalah Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau jika diamati bentuk Indonesia seperti tulang yang berserakan. Hal terjadi karena Negeri Saba pernah mengalami sebuah banjir bandang sehingga menenggelamkan sebagian wilayahnya (Surah Saba ayat 16). Ayat ini juga menjelaskan bahwa setelah banjir tumbuhlah sebuah buah yang pahit rasanya, yang sekarang kita kenal dengan nama Majapahit. Nah, coba renungkan. Bukankah hanya Nabi Sulaiman yang sangat erat hubungannya dengan nama-nama Jawa? Seperti Supardi, Suparlan, Suparman, Suhendra, Sutrisno, Sukarno, Suharto? Nama itu diawali dengan kata Su.
                Dalam bukunya, penulis menyusun hipotesis itu berdasarkan pengolahan ilmu Matematika Islam dan firman-firman Allah dalam Alquran. Sangat sulit bagi orang awam untuk memahami Matematika Islam, ilmu ini mungkin tergolong baru. Dengan berbagai perhitungan yang melibatkan ayat dan surat dalam Alquran, penulis mengotak-atiknya menjadi sebuah rumusan sistem Balok Alquran.
Penulis mengutip ayat-ayat sebagai dasar dari hipotesisnya. Ini baik, karena Alquran adalah penjelas tiap sesuatu dan bahkan mengoreksi yang ada di hadapannya. Ini bukan ilmu yang mudah, mengambil ayat dalam Alquran haruslah berhati0hati. Karena seringkali menimbulkan multitafsir. Perlu ilmu yang dalam terutama dalam bidang Tafsir Alquran yang tidak boleh menggunakan pendapat sendiri (biro’yi)Hanya Allah yang tahu kebenaran atas semua ini. Namun, kita sebagai bangsa Indonesia wajib bersyukur karena dikaruniai negeri yang gemah ripah loh jinawi, baldatun toyyibun wa Robbun ghofuur.



0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Follow

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Jejak Sajak Salamah | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com