Tak menyangka puisi yang saya buat ini bisa masuk dalam antologi puisi Cinta Dalam Hati terbitan Mafaza Media. Puisi ini memang menggambarkan isi terdalam hatiku. Meski di luar sana terkadang aku masih bingung menafsirkan hatiku sendiri.
SAJAK UNTUK
CALON IMAMKU
Oleh Noor
Salamah
Tempias hujan
masuk ke gubuk kecilku
Berselang
tangis, kuucap doa lirih
Duh Tuhan,
siapakah jodohku?
Siapakah yang
mampu ringankan beban dipundak ini?
Dan kau pun
datang wahai calon imamku
Sebagai jawab
dari kegelisahanku
Bukan, bukan
ibu yang jodohkanmu denganku
Tapi Allah,
Sang Perencana Yang Sempurna
Ia atur
sedemikan rupa hatimu, hatiku dan hati keluargaku
Ia atur pula
seluruh liku kehidupanku
Hingga
akhirnya, hatiku luluh dan berpihak padamu
Kaulah calon imamku
Kaulah panduku
Dan ku ingin
jadi istrimu yang sholehah
yang mampu
menjadi telaga di setiap harimu
Wahai calon
imamku
Engkaulah yang
nantinya menjadi ladang bagiku menggarap PR surga
Tempat seluruh ridlo
Sang Maha Cinta tertumpu padamu
Maka maafkanlah
daku,
bila daku kelak
tak mampu jadi istri sempurna dimatamu
Jepara, 01 Februari
2014
0 komentar:
Posting Komentar