Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Senin, 30 Desember 2013

Semburat Jingga di Hatinya

Alhamdulillah, cerpen ini lolos dalam ajang lomba "Sayembara,I will survive" yang diadakan oleh inspirasi.co dan agen bondan prakoso. Meski tidak masuk dalam karya terbaik dan banyak terkomentari, setidaknya masuk dalam kategori paling banyak di share di media sosial dengan hadiah kaset CD lagu I will survive dan ttd bondan asli. Alhamdulillah.
Read More

Jumat, 20 Desember 2013

Mumu Chan

Sebuah kreasi untuk memenuhi tugas ketika masih bersekolah di SMK Islam Jepara pada jurusan Multimedia. Meniru mimik expresi dikomik Sugar Pot yang aku pinjam di Perpusda. Mulailah aku berkarya, dan dnegan sedikit sentuhan photoshop, taraaaa ..







Read More

Ukiran motif Jepara

Teringat dulu ketika aku masih bersekolah di SMP N 5 Jepara, dimana disitu ada pelajaran ukir. Setiap pertemuan kami diminta untuk membuat gambar ukiran. dan inilah salu satu gambarku, yang kemudian aku warnai melalui Photoshope. Aku pikir ini adalah ukiran motif Jeprara :)


Read More

Minggu, 15 Desember 2013

Pesan dari Kaca Mata Pecah

Aku bukannya orang yang baik. Karena aku sering mengabaikan nikmat Allah, melalaikan kasih sayang Ibu, seringkali aku mengeluh ini itu. peristiwa pecahnya kacamataku pada tanggal 20 Februari menjadi teguran bagiku. Allah sedang menegurku. Aku semestinya tidak terbawa emosi menanggapi pernyataan ibu hingga aku berujar “Mungkin hal yang paling aku rindu adalah ziarah ke makam bapak.” Aku salah. Dari pernyataan ini aku mengisyaratkan bahwa aku tak merindukan orang lain termasuk ibu. Aku mengingkari nuraniku sendiri. Kenyataannya ketika aku marah, lalu ibu tidak tidur sekamar denganku aku rindu padanya aku menyesali kesalahannku. Tapi aku tak meminta maaf duluan, tapi aku tak mengawali obrolan duluan. Aku anak yang durhaka, anak yang jahat. Hanya karena ibu mengingatkanku pada dosa lamaku, maka aku marah. Semestinya aku lebih bisa bersabar, sadar diri mungkin karena ibu tidak tau. Sore itu aku menangis dalam kamar, hingga aku tanpa sengaja menginjak kaca mataku samapi pecah. Pecahnya kaca mataku, berakibat pada pengeluranku yangbesar di bulan ini. Biaya pondok, has, fotokopi buku ditambah kacamata. Uangku ludes. Tapi aku tidak mau meminta uang pada keluargaku, keluargaku sendiri sedang kesulitan dana karena masku akan menikah. Sampai saat ini dengan uang yang tersisa di dompetku apakah aku mampu pulang dengan biaya sendiri tanggal 20 nanti untuk menghadiri pernikahan masku ? entahlah akan seperti apa jadinya nanti, pokoknya aku sudah janji akan pulang. Aku yakin dengan cara-Nya Allah mencukupiku seperti dengan cara-Nya pula Allah menegurku.
Read More

Daun yang Gugur Selalu Melahirkan Daun yang Baru

Daun yang Gugur Selalu Melahirkan Daun yang Baru, merupakan sebuah karya yang pernah saya ikutkan dalam lomba kisah inspirasi yang diadakan oleh inspirasi.co. Namun ketika pada tanggal 15 Desember, saya membuka situs tersebut dan ternyata saya belum beruntung. Saya harus ikhlas. Saya percaya semua ini pasti ada hikmahnya. Walau disaat kondisi keuangan saya saat itu benar-benar mepet. Uang di ATM tinggal 100 dan itu biaya hidup sampai uang BM turun, sedang uang BM turun tidak dapat dipastikan kapan turunnya. Saya belum membayar lunas uang ziarah pondok, saya belum membayar lunas kitab, saya belum membayar lunas ianah madin, dan masih banyak keperluan lainnya.


Di sebuah senja ketika hujan turun rintik-rintik, aku berdiri termangu di depan pintu. Menatap kosong kendaraan yang lalu lalang di depanku. Tapi sesungguhnya pikiranku melayang jauh, mengikuti keranda yang membawa jenazah Ayahandaku tercinta menuju ke pengistirahatan terakhirnya.
Ayahandaku di usianya yang memasuki 64tahun meninggal karena tak sanggup lagi bertahan dari penyakitnya, typus dan paru-paru. Kami anaknya berusaha membujuk berkali-kali agar Ayah bersedia memeriksakan diri ke dokter, tapi beliau menolak. Ayah tidak suka obat, Ayah tidak suka ke dokter dan Ayah tidak suka berada di rumah sakit. Hingga suatu waktu di akhir bulan Ramadhan, ketika Ayah usai berwudlu dan hendak mendirikan sholat Isya, Ayah terjatuh. Tubuhnya lunglai, wajahnya pucat pasi, napasnya sulit. Kami segera menghubungi saudara meminjam mobil untuk kami membawa Ayah periksa ke dokter. Sebelumnya Ayah tak pernah mengungkapkan bahwa kondisi kesehatannya buruk. Ayah hanya mengaku kelelahan, butuh istirahat. Selalu seperti itu ketika ditanya. Sakit yang diderita Ayah memang tak begitu lama, semenjak Ayah jatuh hingga pada tanggal 16 Oktober 2008, Ayah menghembuskan nafas terakhirnya. Tapi cukuplah pukulan itu keras mengahantamku. Ayahku yang begitu aku sayangi, Ayahku yang begitu aku hormati, Ayahku yang sebagai pelindungku, Ayahku sebagai penopang hidup kami, Ayahku yang begitu dekat di hatiku, kini telah pergi takkan pernah kembali.

Hujan tak juga berhenti, rintik-rintiknya seolah turut bersimpati terhadapku. Angin berhembus menerbangkan daun-daun tua nan kering dari pohon Mangga sehingga daun-daun tersebut berguguran di halaman rumahku. Ku alihkan pandangan keatas pohon, terlihat bibit daun yang masih muda berwarna coklat. Masih sangat muda. Sebuah hukum kausalitas menyadarkanku. Sebagaimana daun yang gugur itu akan selalu melahirkan daun yang baru, begitu pula dengan sebuah kematian yang akan menimbulkan sebuah kelahiran. Ini sudah sunnatullah. Kenyataan ini pula yang menuntutku untuk tidak lagi terpuruk meratapi kepergian Ayah. Seperti halnya daun yang gugur sudah pasrah dan ikhlas menerima kegugurannya, aku yakin Ayah pun demikian. Seperti halnya daun muda yang baru lahir bersemangat menyambut dunia yang baru, aku pun yakin bayi yang di kandung Mbak Ning pun demikian. Aku tak boleh mematahkan semangatnya dengan keterpurukan diriku. Karenanya, untuknya, bersamanya aku harus bangkit. Akan aku hadiahi kelahirannya dengan senyum termanisku. Tak boleh ada air mata dihadapannya. Kelahiran selalu memunculkan harapan-harapan baru, membangkitkan harapan lama yang tak terwujud, bersama kita akan wujudkannya. 
Read More

Cinta Tak Terkatakan


Bunda
Sejuta cintaku untukmu
Cintaku yang sebagian besar tak mampu tuk terkatakan

Bunda
Melalui engkau aku belajar tentang tulusnya mencintai
Melalui engkau aku belajar tentang ikhlasnya berbagi
Melalui engkau aku belajar tentang indahnya berkorban

Bunda
Engkau rela bangun tengah malam demi diriku yang menangis kehausan
Engkau timang-timang diriku
Engkau dekap aku dalam pelukmu  
Dan engkau kecup aku dalam kasihmu
Bunda meski tak sering aku berkata
Aku sayang bunda
Namun sungguh bunda
Sayangku, cintaku padamu telah membekukan sendi-sendi lidahku
Hanya dengan tatapan lembutmu sudah buatku luluh
Hanya dengan elusan lembut tanganmu di kepalaku sudah buwatku meleleh

Bunda
Meski tak banyak cinta ku terkatakan
Cintaku padamu takkkan pernah sirna
Meski tak banyak cinta ku terkatakan
Cintaku padamu takkan pernah berhenti
Bahkan hingga maut memisahkan aku denganmu

Cintaku takkan pernah padam
Read More

Bunda Maafkanlah Daku



Tersadar aku bahwa jiwamu begitu lembut
Tersadar aku bahwa dalam setiap doamu selalu engkau sebut namaku
Tersadar aku bahwa cintamu padaku begitu murni nan suci

Bunda maafkanlah daku
Maafkanlah daku yang acap kali sakitimu
Lewat bibir ini yang dulu engkau suapi makanan
Lewat tangan ini yang dulu engkau pegangi erat agar tak jatuh
Lewat kaki ini yang dulu engkau tuntun agar berada di jalan yang benar

Bunda maafkanlah daku
Maafkanlah daku
Kan ku tebus segala dosa
Kan ku balas semua jasa
Meski melalui hatimu yang lembut, engkau lebih dulu maafkanku
Meski melalui cintamu yang murni lagi suci, engkau tak harapkan balas jasaku
Aku takkan bergeming
Kan ku tebus semua dosa
Kan kubalas semua jasa

Kan kubuwat engkau bahagia
Read More

Kamis, 05 Desember 2013

About Me

Assalamualaikum w.w.


Perkenankanlah saya untuk bercerita mengenai diri saya.

 Noor Salamah
 PLS
 1201412046

 1. Karakter saya


insyaAllah saya memilki karakter sebagaimana sifat-sifat yang akan saya jabarkan.


Jujur, bertanggung jawab, amanah, dapat dipercaya, intuitive, sensitive, rendah hati,

pemalu, peragu, masalah kepercayaan diri dan kedewasaan saya rasa saya masih labil. Cerdas ? saya rasa belum. Sebenarnya alangkah lebih bijak jika orang lain saja yang menilai karakter saya bagaimana. Semoga allah mengurangi karakter buruk saya dan memperkuat karakter baik saya. Amind..


2. Cita-cita


Saya bercita-cita menjadi seorang guru yang baik dunia dan akhirat yang mampu

memberikan sumbang sih kebaikan bagi orang lain. Saya juga bercita-cita ingin

menjadi seorang penulis. Penulis yang mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi

para pembacanya. Amind..


3. Motivasi kuliah di unnes


Pertama kali saya mengenal unnes dari kakak saya yang alumnus unnes tahun 2009.

Saat itu saya diarahkan untuk masuk Unnes dan kakak saya juga bercerita bahwa

didekat Unnes itu ada Pondok Pesantren. Saya jadi semakin bersemangat untuk

bias kuliah di UNNES.  Kakak saya juga bercerita bahwa kuliah di UNNES itu tidak

terlalu mahal, orang-orang disana sederhana tapi cerdas dan kritis. Jadi kamu tidak

usah minder jika kuliah disana sedang kamu dari keluarga tidak mampu.

 Orang-orang cukup religious jadi kamu jangan takut. Awalnya ibu tidak setuju

dengan alasan terlalu jauh, takut saya terjerumus pergaulan yang tidak benar dan

meminta saya kuliah di Universitas Muria Kudus yang notabene adalah swasta

dengan biaya kuliah yang tentunya lebih mahal. Ibu beranggapan bahwa jika saya

di kudus, jarak lebih dekat dan orang-orang disana terkenal kealimannya.

Tapi alkhamdulillah sekarang ibu sudah ridho dan sudah merasa cukup tenang

karena saya berada di UNNES dan di Pondok Pesantren Durrotu Ahli Sunnah

Waljamaah untuk menuntut ilmu dunia dan akhirat. Semoga bisa menjadi berkah.

Amind ..


1. Hubungan saya dengan teman dan orang tua


Teman : Akhamduillah baik, meski tak dapat dipungkiri tentu ada sebagian yang

membenci saya. Karena dicintai dan dibenci merupakan hal yang wajar.


Orang tua : jujur saja hubungan saya dengan orang masih belum stabil, terkadang

bisa sangat akur dan harmonis tapi tiba suwatu waktu kami menjadi tidak akur,

tidak harmonis, dan saling diam. Terka itu disebabkan oleh masalah sepele dan

kesalah pahaman. Tapi biasanya hal itu tidak bisa berlangsung lama. Jika emosi

kita satu sama lain sudah cukup tenang dan stabil, kami akan akur dan baikan kembali.


4. Hal negative pada diri saya


Saya orangnya peragu, selalu tidak yakin dengan apa yang saya putuskan,

terlebih jika itu menyangkut permasalahan orang banyak. Dibenak saya selalu terpikir,

apakah ini benar ? apakah ini baik ? saya merasa sifat ini sangat menggangu,

menjadikan saya kurang respektif, lamban dalam berfikir dan bertindak, dan membuang-buang waktu.

Saya suka menawarkan tanggung jawab kepada orang lain, jika sekiranya tidak

kepepet. Saya akan membiarkan orang lain mendapatkan itu.

Misalnya saja sebagai ketua. Tapi meskipun secara de facto tidak menjadi ketua,

saya tetap menjalankan kewajiban saya dan peduli pada permasalahan kelompok

 saya. Saya siap membantu jika saya rasa saya memang mampu. Pada dasarnya saya tidak ingin secara de facto memikul tanggung jawab besar yang akan dimintai pertanggung jawabanya di akhirat nanti. Saya masih harus belajar untuk bisa jadi pemimpin yang baik.

Pemalu. Pada dasarnya saya orangnya pemalu. Jika ada orang yang beranggapan

bahwa saya orangnya tidak pemalu, tapi percaya diri dan pemberani. saya rasa itu

kurang tepat. Memang disuatu waktu saya bisa mengabaikan sifat pemalu saya dengan

 lebih menonjolkan sifat cuek dan kenekatan saya. Artinya saya masih belum stabil untuk

 menjaga keberanian dan kepercayaan diri saya.

Cenderung memakai intuisi. Jika saya menghadapi suatu permasalahan dalam hidup

saya, atau saya akan memutuskan suatu hal. Saya cenderung memakai intuisi.

Saya akan merenung, menenangkan diri, melihat perubahan-perubahan yang terjadi

disetiaphari yang saya lalui untuk menunggu petunjukNya.

Imajinative. Saya suka berimajinasi dan berhayal tentang suatu hal. Ini melemahkan

saya. Membuat saya sulit membedakan yang nyata dan yang tidak. Ada dua

kemungkinan jika saya sedang berimajinasi. Pertama saya berimajinasi karena

didorong oleh suatu harapan dan kedua saya berimajinasi karena didorong oleh

ketakutan saya. Jika imaji saya sudah melayang jauh, akan sulit bagi saya untuk

menghentikannya. Mengembalikan pikiran saya kembali ke alam rasionalitas.

Butuh ketenangan dari doa-doa dan fikiran positive untuk hati dan pikiran saya tak

bergejolak lagi.

Sebenarnya masih banyak hal negative lagi yang ada pada diri saya yang tentunya

tak dapat saya jabarkan satu persatu. Maka biarlah waktu yang akan mengungkapkan siapa diri saya dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri saya.


5. Mind Map tentang  diri saya


a. Umur 22

Dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat

Lulus S1 pendidikan luar sekolah  dengan memperoleh  IP dengan cumlaude

Memperoleh pengalaman dari berorganisasi yang dapat bermanfaat dunia
dan akhirat bagi diri saya sendiri, orang lain, agama, bangsa dan Negara.

Menjadi ustadzah yang cakap dan bisa jadi tauladan

Menjadi public speaker yang baik
b. Umur 25

Sudah menjadi guru yang baik, Trainer, Penulis, Public speaker, motivator.

Saya berharap pekerjaa-pekerjaan tersebut dapat menjembatani saya menuju

kesuksesan dunia dan akhirat dengan memperoleh ridho dariNya.

c. Umur 27


Sudah menikah dengan orang pilihanNya, yang saya cintai, yang mencintai saya,

yang mencintai keluarga saya, yang dicintai keluarga saya, yang baik bagi saya,

kehidupan saya, bagi keluarga saya, agama saya, bangsa saya dan Negara saya.

Dan saya baginya adalah seorang wanita yang baik baginya, dicintainya, dan dicintai

keluarganya. Menjadi istri yang sholehah.

d. Umur 34

Mampu menjadi istri dan ibu sholehah. Yang bisa mendidik anak-anak dengan

penuh cinta, iman dan ilmu.


Bersama dengan ibu, dan suami berangkat haji bersama ke tanah suci Makkah.


e. Umur 45


Sukses dengan usaha “Moeslim Modelling School”


Untuk umur selanjutnya saya cuma berharap bahwa keluarga saya bisa menjadi

keluarga yang sakinnah mawaddah warrohmah selamanya sampai maut menjemput,

 melihat anak dan cucu hidup sukses dan bahagia.menikmati peran saya sebagai ibu,

istri, guru dan penulis. Membiarkan karya-karya saya hidup abadi denagn cerita dan

kenangan. Dan tibalah pada waktu saya akan berpulang saya berdoa semoga saya

diperkenankan menjadi salah seorang golongan orang-orang yang beruntung  yang

diperkenankan olehNya memasuki surgaNya. Amind ..











Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Follow

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Jejak Sajak Salamah | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com