Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Minggu, 30 Maret 2014

Bagaimana jihad yang tepat untuk saat ini?

Kajian Interaktif

Berpikir Logis dan Agamis

Bagaimana jihad yang tepat untuk saat ini?

Jawab :

“Kita sering mendengar bahwa islam diindentikkan dengan teroris dan di satu sisi kelompok lain menganggap bahwa bertindak sebagai teroris merupakan jihad mereka, jihad yang diakui mereka benar. Lantas, bagaimana jihad yang tepat untuk saat ini?”
Jawab:
Mengatakan Islam sebagai teroris ataupun menganggap bahwa jihad yang seperti itu benar adalah salah. Teknis perjuangan Islam sesuai dengan periode Rasul yaitu Islam Rohmatal lil alamii (Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta). Tujuan Islam adalah menyempurnakan akhlak. Jika Islam adalah agama teroris tentulah ketika Nabi Muhammad SAW dilempari batu oleh Kharis, beliau akan minta pengadilan kepada Allah untuk membunuhnya. Tapi nyatanya apa yang terjadi berkebalikan, Nabi Muhammad SAW justru memintakan ampun dan hidayah atas Kharis kepada Allah. Sungguh sempurna akhlak beliau. Jadi, jika kita ingin berjihad maka sempurnakanlah akhlak kita terlebih dahulu. Berawal dari diri sendiri, keluarga, sahabat, orang terdekat, kerabat hingga meluas ke lingkungan yang lebih besar lagi. Abah dalam penjelasannya, mengibaratkan manusia yang berakhlak sempurna bagaikan sabun. Di mana sabun itu bersih dirinya dan juga dapat membersihkan diri orang lain. Jika sabun kotor tentulah ia tidak akan mampu membersihkan orang lain. Sabun yang bersih dan membersihkan ini akan laku terjual. Dan manusia yang memiliki karakter demikian disebut manusia layak jual artinya dapat diterima siapapun dan dimanapun. (Salamah)
Read More

Bagaimana sikap umat muslim dalam menyikapi perbedaan agama?

Kajian Interaktif
Berpikir Logis dan Agamis

Bagaimana sikap umat muslim dalam menyikapi perbedaan agama?

Jawab:


Sikap kita dalam menyikapi perbedaan agama haruslah berlandaskan pada 4 dasar. Pertama, Ukhuwah Insaniyah yaitu saling tanggung jawab atas dasar kemanusiaan. Kedua, Ukhuwah Watoniyah yaitu saling tanggung jawab berkaitan atas dasar kebangsaan dan kenegaraan. Ketiga, Khurmatun Umatuddin yaitu menghormati umat beragama. Keempat, Saing sehat dalam memajukan agama, bangsa, dan negara demi terwujudnya suksesi hukum Allah SWT. Namun, kenyataan saat ini yang terjadi adalah saing penyakit karena satu sama lain slaing menjatuhkan. Untuk itu kita perlu mencontoh cara hidup pohon mangga dan pisang yang satu sama lain hidup damai dan bersaing dengan sehat. (Salamah)
Read More

Sabtu, 29 Maret 2014

Surat untuk Calon Presiden-Pendidikan Nonformal yang Terabaikan

Semakin dalam aku masuk, semakin aku akan paham kondisi mereka. Semakin kencang aku akan mendengar deru suara hati mereka. Aku ingin menenggelamkan diri diantara mereka dan merangsek maju. Tetaplah semangat wahai pegiat pendidikan non formal. Tetaplah semangat wahai teman-temannku PLS calon pegiat Pendidikan Non Formal.
Tulisan ini aku persembahkan untuk kalian semua. Insyaallah akan dimuat dalam salah satu buku yang diterbitkan oleh Penerbit Meta Kata, merupakan juara tiga dalam even menulis "Surat untuk Calon Presiden" oleh Pena Meta Kata.
Teruntuk calon presiden Republik Indonesia yang saya hormati..
Pendidikan adalah aspek terpenting yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Saya percaya Anda setuju, begitu juga dengan saya. Saya percaya Anda juga tau bahwa Indonesia mengenal tiga jalur pendidikan, yaitu jalur pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Saya percaya Anda tau maksud dan penjabaran dari ketiga jalur pendidikan tersebut. Dan disini saya hanya ingin mengabarkan kepada Anda tentang perasaan saya. Perasaan saya sebagai seseorang yang menggeluti pendidikan nonformal. Seseorang yang merasa bahwa jalur pendidikan yang digelutinya diabaikan dan dianak tirikan oleh jalur pendidikan formal.
Ketika orang mendengar kata pendidikan, yang terlintas di benaknya adalah sebuah jenjang pendidikan formal dari SD hingga perguruan tinggi. Banyak yang mengabaikan sebuah jalur pendidikan yang berpusat pada masyarakat, ya pendidikan nonformal. Sebuah pendidikan yang sudah berjasa besar pada bangsa Indonesia jauh sebelum kita mengenal pendidikan formal. Melalui jalur pendidikan nonformalah buta aksara dapat terentaskan, melalui jalur pendidikan nonformalah peserta didik yang tidak memiliki cukup biaya untuk bersekolah di jalur pendidikan formal yang mengeluarkan biaya besar dengan sebentuk peraturan pendidikan di dalamnya tetap dapat memperoleh pendidikan yang terlayani dalam jalur pendidikan nonformal. Tapi mengapa dibalik jasa-jasanya, jalur pendidikan nonformal tetap saja terabaikan? Peraturan hukum yang tidak berpihak pada PNF. Fasilitas yang tidak merata dan tidak mencukupi bagi para pegiat PNF, anggaran dana pendidikan terutama dari APBD yang seringkali tidak tersedia bagi program PNF, badan induk PNF yang berubah nama hanya demi menuruti tren, dan lain-lain. Saya berharap, Anda dapat lebih memerhatikan PNF untuk Indonesia yang lebih maju.
Biodata penulis
Nama Noor Salamah, lahir di Jepara sekarang sedang menempuh S1 Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri Semarang. Dapat dihubungi melalui facebook : salma van licht atau e-mail di salamah_chan@yahoo.com
Read More

Kamis, 13 Maret 2014

Kado yang Dinanti, Novel Bumi Karya Tere Liye

Semenjak pengumuman pemenang sayembara resensi buku yang diadakan oleh pamerbuku.com. Hatiku berdebar. Disana tertera namaku sebagai pemenang resensi fiksi, saat itu novel yang aku pilih adalah Dua Ordo karya Hermes Dione. Sebuah novel yang unik namun juga perlu dicermati ketika membacanya. Betapa tidak, penulis berhasil meramu kondisi keberagaman agama, pengharapan masyarakat Jawa, serta konflik yang terjadi pada masa pemilu. Novel ini bergenre spiritual futuristik, namun kenyataanya banyak hal yang bertentangan dengan pemikiran agama saya soal novel ini. Lebih lanjut lagi resensi saya bisa dibaca pada http://jejaksalamah.blogspot.com/2014/03/pemahaman-yang-salah-tentang-agama.html dan http://jejaksalamah.blogspot.com/2014/02/pluralisme-dalam-novel-dua-ordo-karya.html. Resensi yang saya tulis inilah yang kemudian mengantarkan mimpi saya, mimpi memiliki buku karya penulis hebat Tere Liye. Mimpi saya terwujud, pada hari rabu tanggal 12 Maret 2014 sepulang dari kuliah saya mendapati sebuah paket dari pamerbuku.com. Syukur alhamdulillah saya ucapkan, begitu membuka saya melihat novel karya Tere Liye judulnya Bumi, novel terbaru terbit tahun 2014 cetakan pertama. Padahal sebelumnya saya sempat khawatir takut paket kirimannya nyasar,karena sebelumnya saya sempat salah dalam menulisakan alamat pondok saya, yang seharusnya rt2 rw5 Banaran menjadi rt2 rw 3 Banaran. Alhamdulillah, hadiah itu masih rejeki saya.
Read More

Bagaimana Adab Ziarah yang Benar?


Sering kita mendengar orang itu salah dalam berziarah, sehingga terkadang memberikan efek yang kurang baik bagi peziarah. Lantas apa yang harus kita lakukan dalam berziarah agar masuk dalam golongan yang benar?
Jawab  :
Segala amal dimulai dari niat. Untuk itu niat masuk urutan pertama dalam adab ziarah.
1.       Niat menghidupkan ajaran Rosulullah
2.       Manakala yang orang yang diziarahi diatas kita, seperti nabi, wali atau ulama. Niat megambil berkah Allah lewat mereka. Kalau sesama derajat, niat menolong para arwah di alam kubur untuk mendoakan agar mereka diselamatkan dari seluruh fitnah kubur. Kalau di bawah kita. Niat melindungi danmenyanyangi untuk membebaskannya di alam kubur biar merdeka dari fitnah yang menjajah selama di alam kubur hingga kiamat.
3.       Mengucap salam ketika masuk kubur
Salam yang diucapkan kepada ahli kubur dimana dia adalah seorang waliyullah berbeda dengan salam yangdiucapkan kepada ahli kubur yang seiman biasa. Berikit adalah arti salam yang diucapkan kepada ahli kubur seiman, “Selamat mudah-mudahan untukkmu wahai ahli kubur yang seiman dan sesungguhnya besok kami juga akan menemuimu.”
4.       Menghadirkan lubuk jiwa seolah bertatap muka dengan yang diziarahi
5.       Hadroh-Tahlil
6.       Berdoa berdoa dengan doa wasilah.
7.       Sebelum berangkat ziarah sunnah melakukan sholat safar atau solat hajat mohon keselamatan.

(Salamah)
#Sumber Buletin Embun PP. Durrotu Ahlissunnah Waljamaah, situs resmi http://durrotuaswaja.com/
Read More

Bagaimana Sebenarnya Hukum Ziarah?

Ada orang yang melarang berziarah namun ada pula yang memperbolehkan berziarah. Lantas bagaimana hukum ziarah yang sebenarnya?

Jawab  :

Dari yang dituturkan oleh Abah Masyrokhan, Ziarah menurut madzhab Syafiiyah adalah sunnah. Sedangkan menurut dinamika kehidupan, ziarah bisa dihukumi sunnah, haram, makruh, wajib, ataupun mubah bergantung dalam tujuan dan adab ziarahnya. Contohnya ketika tujuan dari ziarah adalah untuk menegakkan kebenaran Allah maka ziarah tersebut dihukumi wajib. (Salamah)

#Sumber Buletin Embun PP. Durrotu Ahlissunnah Waljamaah, situs resmi http://durrotuaswaja.com/


Read More

Hukumnya Manusia Yang Bekerjasama Dengan Setan dan Menikah Dengan Bangsa Jin

           “Bagaimana hukumnya orang yang bekerja sama dengan setan yang bertujuan agar dapat memberi nafkah untuk keluarganya dan ingin melestarikan kebudayaan daerah. Lalu, apakah diperbolehkan seorang manusia menikahi selain bangsanya sendiri melainkan menikah dengan bangsa jin?”
Jawaban :
            Abah Kiai Masrokhan menjawab dengan tegas. “Segala bentuk kerjasama yang melibatkan setan itu syirik hukumnya, contohnya dukun. Lalu bagaimana dengan para pemain kuda lumping? Apapun alasannya entah mereka hanya ingin mencari nafkah atau hanya sekedar melestarikan sebuah budaya, tetap saja dihukumi sebagai golongan orang musyrik. Mereka mengandalkan kekuatan setan untuk melakukan hal yang di luar kewajaran manusia ketika raga mereka telah dirasuki. Dengan begitu, mereka tidak meyakini adanya kebesaran dan kekuatan Allah yang tidak ada satu pun makhluk yang mampu  menandingi-Nya. Kita diperbolehkan melestarikan budaya-budaya tradisional yang ada di Indonesia. Namun, alangkah baiknya jika kebudayaan tersebut dipadukan dengan nuansa yang bernafaskan  keislaman.”
            “Sedangkan hal yang mengenai pernikahan antara manusia dan jin itu memiliki dua pendapat, ada yang memperbolehkan dan ada yang tidak. Menurut Syekh Sulaiman, bagi mereka (manusia) yang mampu lahir batin menikah dengan golongan jin dan mempunyai tujuan baik atas pernikahan tersebut itu diperbolehkan. Karena sejatinya manusia adalah kholifah fill ardi (pemimpin bumi), diharapkan dengan pernikahan tersebut manusia dapat memimpin dari golongannya sendiri maupun dari golongan jin. Sedangkan yang tidak kuat lahir batin maupun mentalnya, lebih baik menghindari pernikahan dengan jin dan menikah dengan golongannya sendiri (manusia) seperti halnya orang pada umumnya. Lalu mana yang lebih baik? Dalam Al-quran Q.S Ar-Rum:21, Allah berfirman, “Allah telah menciptakan pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar membuatmu merasa nyaman dan tentram kepadanya sehingga menjadikan di antaranya kasih sayang.” (Elok Mutiara Rahmawati)
#Sumber Buletin Embun PP. Durrotu Ahlissunnah Waljamaah, situs resmi http://durrotuaswaja.com/




Read More

Dhomir Allah Menggunakan “NAHNU” (Kami)?

“Mengapa beberapa ayat dalam Al-quran, kata ganti asma Allah sering menggunakan kata Nahnu (kami)? Bukankah kata “Nahnu” menunjukkan arti jamak? Apakah tidak terkesan bahwa Allah itu berjumlah banyak?

Jawaban:

Tidak! Itu merupakan suatu pengertian yang salah kaprah.
Menurut Ustadzah Dzirwatul, Al-quran merupakan pusat dari sastranya bahasa Arab. Al-quran merupakan firman-firman Allah yang banyak menggunakan kata-kata sastra di dalamnya, dalam ilmu nahwu itu dinamakan “Ilmu Balaghoh”, suatu ilmu yang menjelaskan tentang berbagai macam majas.
Domir “Nahnu” di dalam Al-quran sendiri untuk memaknainya bergantung pada konteks ayatnya. “Nahnu” dalam Al-quran menunjukkan konsep Hablumminannas atau hubungan Allah kepada manusia. Kata “Nahnu” merupakan Majas Mursal.
Contohnya “rezeki”, Allah menurunkan rezeki kepada setiap manusia tidak langsung ke manusia, tetapi melewati perantara yaitu satu orang ke orang lain. Misalnya pedagang, dia mendapat rezeki dari siapa? Dari Allah swt tentunya, tetapi ada perantaranya yaitu pembeli.
Disini sudah jelas bahwa kata “Nahnu” dalam Al-qur’an bukan semata-mata berarti “jamak” atau memiliki arti bahwa Allah itu lebih dari satu, tetapi kata kami mempunyai arti bahwa Allah itu memiliki kuasa atas segala sesuatu yang ada di dunia ini, bahwa Allah itu bersifat Qudroh yaitu “kuasa”. Bukan berarti Allah lemah atau Allah membutuhkan bantuan orang lain, tetapi Allah berkuasa untuk memberikan kesempatan kepada setiap manusia agar melakukan perbuatan baik. Agar mereka saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. (Khamerer Nebti)

#Sumber Buletin Embun PP. Durrotu Ahlissunnah Waljamaah, situs resmi http://durrotuaswaja.com/



Read More

Suara Wanita yang Mendayu, Auratkah?

Katanya suara wanita itu aurat, lalu bagaimana seorang wanita yang membaca Alquran atau bershalawat dengan suara yang mendayu sehingga tidak jarang membuat hati laki-laki bergetar?
Jawaban:

Menurut Mu’adhim Abah kiai Masrokhan, untuk qoriah itu semua bergantung atas niat. Karena membaca Alquran beserta terjemahnya itu sama halnya amar ma’ruf nahi mungkar. Sedangkan amar ma’ruf nahi mungkar itu berlaku bagi kaum muslim laki-laki maupun perempuan. Dalil yang memperkuat adalah dalam Q. S At-taubah ayat 71. Apabila terjadi suara qoriah itu sampai menggetarkan hati laki-laki, maka itu salah pandang dari laki-laki tersebut. Sedangkan untuk wanita yang bershalawat dengan diiringi rebana itu masih samar. Karena kebanyakan ada niat menghibur ataupun ada unsur finansial yaitu dengan niat bisnis ataupun lomba. Alangkah baiknya shalawat disenandungkan oleh kaum Adam.  (Mukhlisoh)

#Sumber Buletin Embun PP. Durrotu Ahlissunnah Waljamaah, situs resmi http://durrotuaswaja.com/

Read More

Madin Diliburkan untuk Nonton Bola, Benarkah itu Hubbul Wathan?

Pernah terjadi madin diliburkan hanya untuk menonton sepak bola bersama dengan alasan sebagai hubbul wathan. Bagaimana menanggapi hal tersebut?
Jawaban:
Menurut Abah Masrokhan, apabila sepak bola dijadikan sebagai kacamata ibrah (diambil hikmah) maka sah saja dan tidak berdosa. Dapat dikatakan hubbul wathan jika niat, ucapan, dan realisasinya memang sebuah kebaikan, tidak misalnya sepak bola berlandaskan nafsu yang pada akhirnya mengakibatkan pertikaian. Sepak bola mempunyai beberapa ibrah, diantaranya menikmati indahnya kebersamaan, melatih kecekatan diri, komitmen dalam kebersamaan, kerja sama dalam kebaikan, dan konsisten dalam tanggung jawab. Hubbul wathan bisa diwujiudkan jika tepat dengan prinsip islami yaitu menjadikan ibrah sepak bola sebagai sarana untuk menghadapi tantangan zaman baik tantangan dunia maupun tantangan akhirat. Dunia jangan hanya dinikmati, tapi jadikan pula dunia sebagai kacamata pendidikan. (Mukhlisoh)

#Sumber Buletin Embun PP. Durrotu Ahlissunnah Waljamaah, situs resmi http://durrotuaswaja.com/


Read More

Arwah Gentayangan

     Pernah ada suatu kecelakaan yang mengakibatkan seseorang meninggal. Ternyata tubuh si korban kecelakaan itu ada yang terpotong dan masih tertinggal dan dibiarkan di jalan. Apakah tubuh yang terputus dan tetinggal itu ikut disucikan? Kabarnya, arwah orang tersebut gentayangan. Apa penyebab arwah itu gentanyangan?
Jawaban:
      Menurut Al Mukarrom Abah kiai Masrokhan, untuk masalah bagian tubuh yang terputus tetap ikut disucikan, karena masih satu tubuh. Yang ditemukan adalah yang disucikan. Tetapi niatnya mengikuti kepada tubuh yang masih utuh (itba’).
      Untuk masalah arwah yang gentayangan. Itu merupakan salah satu rupa cara syaitan untuk menggoda manusia agar mensyirikkan Allah. Manusia yang sudah meninggal tidak mungkin arwahnya bisa berada di sekitar manusia lagi. Jadi, itu hanyalah tipu daya syaitan untuk menggoda manusia. Na’udzubillah. (Mukhlisoh)
       
#Sumber Buletin Embun PP. Durrotu Ahlissunnah Waljamaah, situs resmi http://durrotuaswaja.com/

       
Read More

Beribadah Karena Ingin Masuk Surga

                Bagaimana dengan ibadah kita, jika kita beribadah dengan niat supaya masuk surga? Sah atau             tidak ibadah kita dengan niat seperti itu?
Jawaban:
        Menurut Abah kiai Masrokhan, ada dua tingkatan manusia, yaitu ma’kum awam dan ma’kum khowas. Untuk ma’kum awam, ibadah dengan niat seperti itu diizinkan, karena dengan mengharap masuk surga orang yang masih awam akan termotivasi dengan nikmat-nikmat yang sesuai Allah Firmankan di dalam Q.S Al-baqoroh: 25 yang artinya “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”
        Sementara itu, bagi orang yang sudah ‘Alim atau masuk dalam kategori ma’kum khowas, niat ibadah bukan supaya masuk surga, tetapi untuk menikmati cinta Allah. “Bagi ma’kum Khowas, ibadah bukan surga, tapi untuk menikmati cinta Allah. Nikmatnya di atas surga.” ngendikan beliau Al Mu’adhim kita. (Mukhlisoh)
       
#Sumber Buletin Embun PP. Durrotu Ahlissunnah Waljamaah, situs resmi http://durrotuaswaja.com/
Read More

Aula Putri Digunakan untuk Sholat, Tidur, Ngaji dan Aktifitas Lainnya, Sucikah?

Ada keraguan dalam salah satu tempat pusat di Aswaja yaitu aula putri dan putra. Hampir kebanyakan acara dilakukan disana. Yang menjadi keraguan adalah jika aula putra putri di gunakan untuk tidur, ngaji, dan shalat apakah tidak dikhawatirkan menjadi tidak suci tempat? Karena dikhawatirkan saat tidur ada yang berhalangan lalu tembus bagaimana hukum tempat itu? (
Jawaban:
Menurut Ustadz Idham Kholid ”Jika tidak tahu tidak masalah. Tapi jika pelaku tahu dan acuh berarti dia yang berdosa. Misal, ketika kita shalat lalu ada rakaat yang kurang, dan ketika shalat telah selesai baru ingat itu tidak apa-apa. Kita tidak disuruh untuk mengulang shalat. Segala tindakan yang dilakukan tanpa sengaja dan karena ketidaktahuan itu di ma’fu oleh Allah. Insya Allah...”
“Siapa yang mampu bertahan, dialah yang menjadi pemenang.”tambahnya. (Farchan Mukhliez)

#Sumber Buletin Embun Ponpes Durrotu Ahli Sunnah Waljamaah Banaran Sekaran Gunungpati Semarang, situs resmi http://durrotuaswaja.com/
Read More

Penggabungan Ngaji Kange dan Mbae

Kenapa di sini ngaji antara Kange dan Mbae digabung? kalau di pondokku dulu benar-benar dijaga jangan sampai ada kontak antara Kange dan Mbae? 

Jawaban:
Menurut Ustadzah populer kita. Ustadzah Maghfiroh, “Lain ladang lain belalang. Berbeda tempat pastilah berbeda peraturan. Setiap tempat mempunyai aturan sendiri-sendiri. Jadi, ketika seseorang sudah berada dalam suatu tempat maka patuhilah peraturan tempatnya berpijak sekarang. Lagi pula walau ngaji antara Kange dan Mbae digabung, bukan berarti hijab antara Kange dan Mbae terbuka lebar. Tentunya pengurus tetap melakukan pemantauan agar Kange dan Mbae tidak melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya dilakukan oleh sosok santri.” (Farchan Mukhliez)

#Sumber Buletin Embun Ponpes Durrotu Ahli Sunnah Waljamaah Banaran Sekaran Gunungpati situs resmi http://durrotuaswaja.com/
Read More

Rabu, 12 Maret 2014

Pemahaman yang Salah tentang Agama dalam Novel Dua Ordo Karya Hermes Dione

Judul Resensi    : Pemahaman yang Salah tentang Agama dalam Novel Dua Ordo Karya Hermes Dione
Judul Buku       : Dua Ordo
Karya               : Hermes Dione
Genre               : Spiritual Futuristik
Penerbit            : Penerbit Laksana
Tahun Terbit     : 2011
Cetakan           : Pertama
Tebal, Halaman            : 1,5 cm, 320 halaman

Hermes memang berbeda dari penulis kebanyakan. Dalam karyanya yang berjudul Dua Ordo ia mengangkat genre spiritual futuristik, suatu genre yang jarang diambil oleh penulis Indonesia kebanyakan. Ia begitu lihai meramu cerita dari gejolak-gejolak yang nyata terjadi oleh bangsa ini. Misalnya saja ia mengangkat tentang ramalan Jayabaya yang begitu dengan orang jawa, ia juga mengangkat kondisi perpolitikan bangsa menjelang pemilu, ia juga mengangkat kondisi multikultural yang sepatutnya kita sikapi dengan sikap pluralisme yang bijak sesuai dengan pancasila dan agama.
Dalam novelnya, Hermes mengisahkan tentang seorang calon presiden. Seorang calon presiden yang memang ditakdirkan Tuhan untuk memimpin negeri ini. Dibalik proses pencalonannya itu, dua buah kekuatan, dua buah ordo saling bertarung untuk menjadikan calonnya sebagai presiden. Merekalah ordo cahaya dan ordo kegelapan. Dua ordo yang senantiasa bertarung.
Sisi positif dari novel ini adalah bahwa penulis dapat menunjukkan sikap pluralisme yaitu sikap menghargai dan menghormati antar umat beragama. Terlihat dari bagaima penulis menggambarkan karakter dan jalan cerita tokoh utama Zedekia Lim, seorang kristiani yang bersama-sama melindungi sang terpilih yang akan memimpin negeri ini. Selain sisi positif, novel ini pun perlu kita waspadai jangan serta merta kita menerima semua pesan dari penulis melalui novel ini. Ketika saya membaca novel ada dua pertanyaan besar dalam batin saya terkait beberapa pernyataan yang tertuang di dalam novel ini. Pertama, Hermes menjelaskan bahwa “Kesetimbangan dinamis adalah Sang Cahaya (sebutan Tuhan dalam novel ini)”. Dijelaskan dalam novel ini “Sang Cahaya merupakan susunan berbagai macam unsur di alam semesta yang senantiasa bergerak dinamis.” Ini rancu bagi saya, karena munurut saya, agama saya dan kitab suci saya yaitu kitab suci Al Qur’an itu berbeda. Tuhan adalah Esa, tidak beranak, tidak diperanakkan, tidak terbagi-bagi. Kedua adalah, pernyataan “Agama hanyalah cara Tuhan menyapa hambanya.” Menurut Kyai Saya, Abah Kyai Masyrokhan pengasuh PP. Durrotu Ahlissunnah Waljamaah, beliau mengatakan bahwa ini salah fatal. Agama itu bersifat dogmatis. Artinya menurut KBBI adalah bersifat mengikuti atau menjabarkan suatu ajaran tanpa kritik sama sekali. Doktrin di dalam agama bertujuan agar kehidupan penganut agama bersifat etis, baik etis terhadap Allah, Rosul, manusia maupun makhluk lainnya. Menjadikan manusia istimewa yang mengkayakan dunia dan akhirat.  Maka salah jika agama ditafsirkan sebatas sapaan dari Tuhan kepada hambanya.
Begitulah resensi yang saya buat, semoga bermanfaat. 




Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Follow

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Jejak Sajak Salamah | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com